KUKARPINTARIDAMAN.COM, Kukar – Ketua Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Timur, Wiwik Setiawati, M. Pd mengatakan bahwa di saat ini, tugas guru adalah mendidik siswa supaya menjadi siswa yang berakhlak mulia. Apapun kurikulumnya nanti, setelah adanya Menteri Pendidikan yang baru, kita adalah pelaku pendidikan yang menjalankan tugas berdasarkan regulasi yang ada. Guru hendaknya senantiasa melakukan refleksi terus menerus sehingga dapat menentukan langkah tepat dalam pembelajarannya.
Hal ini beliau ungkapkan pada kegiatan pembukaan kegiatan Refleksi Komunitas Belajar Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur yang dilaksanakan 27 s.d. 29 Oktober 2024 di hotel Novotel Balikpapan. Dalam kegiatan ini, BGP menghadirkan narasumber Rusiana Yo, salah satu tim pengembang modul Sekolah Penggerak, dan Brilian, Guru Penggerak/kepalansekolah dari Kutai Kartanegara.
Materi yang disampaikan terkait refleksi awal adalah fakta/peristiwa, perasaan, pembelajaran, dan penerapan (4P). Rusiana juga menekankan bahwa dalam merefleksi harus ada fakta. Dalam fakta harus dapat diidentifikasi apa yang telah berhasil, apa yang masih menantang, dan bagaimana perasaan yang ditimbulkan dari fakta tersebut. Dari kondisi tersebut diharapkan guru dapat mengambil pelajaran yang akhirnya dapat menerapkan dalam bentuk aksi nyata. Beliau juga mensimulasikan pembelajaran sosial emosional sehingga mampu melayani siswa sesuai kebutuhan.
Selanjutnya dalam kegiatan refleksi kombel ini, disajikan pemodelan pembelajaran berdiferensiasi yang dilanjutkan dengan kegiatan yang menuntut kreativitas peserta. Pemodelan dilakukan oleh Pak Brilian dengan mengambil materi Relasi dan Fungsi pada pelajaran Matematika fase D.
Penguatan dalam kegiatan refleksi ini adalah di setiap kombel diharapkan dapat melakukan refleksi dengan siklus inkuiri sebagai berikut.
- Mengidentifikasi peristiwa yang merupakan fakta murni tanpa adanya asumsi, pendapat. Fakta harus terukur dan dapat dijadikan data sebagai acuan pengambilan keputusan berbasis data di sekolah.
- Ketika menghadapi fakta, tentu guru akan memiliki perasaan terkait fakta tersebut. Misalnya bahagia, kecewa, sedih dan sebagainya.
- Dari fakta yang menimbulkan perasaan ini, diharapkan kita dapat mengambil pembelajaran yang akhirnya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan aksi nyata.
- Penerapan aksi nyata (tindakan langsung) dari pembelajaran ini harus ditentukan timeline-nya, siapa yang dilibatkan, hal penting apa yang diperlukan untuk menjamin keterlaksanaaannya, dan indikator keberhasilannya.
Selanjutnya ketua panitia, Sunarti, M. Pd. Di berharap, setelah kegiatan ini, mengharapkan materi refleksi ini nanti dapat diterapkan di kombel sekolah dan disebarkan ke kabupaten kota masing-masing. Beliau juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para penggerak komunitas yang selama ini telah berkolaborasi dengan BGP dalam kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka. (Rn)