Banjir di Muara Wis Tak Surutkan Semangat Belajar Siswa SMPN 2 Muara Wis

Share

KUKARPINTARIDAMAN.COM, Kutai Kartanegara – Hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir di Muara Wis menyebabkan banjir di lingkungan SMP Negeri 2 Muara Wis. Pada 20 Januari 2025, air mulai masuk dan mengenangi halaman sekolah. Bukannya surut, di tanggal 21 Januari air sudah setinggi lutut orang dewasa.

Sidik Nugroho, Kepala SMPN 2 Muara Wis, mengumumkan kepada siswa untuk belajar di rumah sambil memantau perkembangan banjir di sekolah. Sore, pukul 18.00 air semakin meninggi hingga pinggang orang dewasa dan perlahan memasuki UKS.  “Kami melakukan penyelamatan aset sekolah di ruang UKS, kantor, Mushola, dan buku di perpustakaan,” ungkap kepala sekolah.

Rabu 22 Januari genangan air menurun tapi cuaca mendung dan kemungkinan air naik lagi.  Dari analisis penyebab banjir diperkirakan selain karena hujan dengan intensitas tinggi juga karena panen di HTI yang menyebabkan air tidak terserap ke tanah dengan baik, serta penyempitan sungai.

Tindakan yang dapat diambil saat ini adalah KBM akan dialihkan secara daring setelah masa toleransi waktu 3 hari belum surut. Pembelajaran daring dilakukan melalui HP karena Chromebook yang ada saat ini belum berani dibagikan untuk dibawa pulang oleh siswa. Sebenarnya sekolah ini telah menerima bantuan Chromebook dengan jumlah yang cukup untuk satu siswa satu Chromebook. Namun karena daerah ini rawan banjir, maka sekolah belum berani mengambil tindakan meminjamkan Chromebook untuk dibawa pulang.

Saat ini warga banyak yang membuat barak (meninggikan) di dalam rumah untuk menyelamatkan barang atau harta mereka. Pembelajaran menggunakan Chromebook telah diujicobakan di semester ini dengan sistem setelah digunakan, Chromebook disimpan lagi di sekolah.

Rencana pembelajaran daring dengan toleransi tiga hari di rumah akan terus dievaluasi sambil menunggu perkembangan kondisi rumah warga yang banyak tergenang air. Prinsipnya, KBM harus tetap berjalan meski daring dan dalam kondisi banjir. Para guru dan siswa tetap semangat dalam pembelajaran meskipun menggunakan HP.  (Rn)