KUKARPINTARIDAMAN.COM, Kukar – Sebuah penuturan dari seorang penulis akan kebanggaan beliau terhadap karya yang mengangkat tema kearifan lokal. Dari projek P5 di sekolah, Ibu Hesti Nufirda bertutur terkait pengalamannya menjadi koordinator P5. Satu saat, guru Bahasa Inggris SMPN 1 Loa janan ini mengikuti bimtek daring. Salah satu tugas bimtek tersebut adalah menulis. Dalam proses yang panjang, tulisannya menjadi sebuah buku Antologi.
Berikut penuturan beliau:
Siapa sangka, sebuah sertifikat bimtek online akan membuka pintu bagi saya untuk terjun ke dunia penulisan? Semula, niat mengikuti Bimtek Penulisan Buku Berbasis Kearifan Lokal di bulan Februari 2024 hanyalah untuk memenuhi persyaratan pengelolaan kinerja. Namun, siapa sangka, sertifikat itu membawa saya pada sebuah petualangan yang tak terlupakan.
Perjalanan panjang ini dimulai dari sebuah bimtek daring penulisan yang diikuti ratusan peserta. Persaingan sangat ketat, namun semangat saya untuk berkarya tidak pernah padam. Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya saya terpilih sebagai salah satu dari 40 penulis yang karyanya akan dibukukan dalam antologi Cerita Praktik Baik Berbasis Kearifan Lokal “Etam Kayuh Bebaya” oleh Balai Guru Penggerak Kalimantan Timur.
Kami ber-40 pun selanjutnya mengikuti bimtek penulisan buku antologi secara luring di Hotel Platinum Balikpapan. Di sana, saya bertemu dengan guru-guru hebat dari berbagai jenjang Pendidikan seperti SD, SMP, SLB, dan bahkan beberapa di antara mereka berstatus sebagai Kepala Sekolah dan berasal dari 10 Kabupaten/ Kota berbeda yang ada di Kalimantan Timur. Kami saling berbagi pengalaman praktik baik dan ilmu. Dibimbing langsung oleh narasumber yang kompeten. Setiap sesi diskusi terasa begitu hangat dan menginspirasi.
Cerita praktik baik yang saya tulis berjudul “Sulam Tumpar Lestari: Pakaian Adat Daerahku Bestari” merupakan hasil dari projek P5 di sekolah saya, SMPN 1 Loa Janan. Melalui projek ini, saya bersama Tim P5 berusaha menghidupkan kembali keindahan sulam Tumpar, sebuah warisan budaya yang hampir terlupakan. Tidak mudah memang, banyak tantangan yang harus kami hadapi, mulai dari merancang kegiatan projek hingga bersama-sama belajar menyulam Tumpar. Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari seluruh warga sekolah, akhirnya kami berhasil menyelesaikan projek ini.
Setiap kali membuka halaman buku ini, saya selalu teringat akan perjuangan kami dalam menyelesaikan projek P5. Saya berharap buku ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk menggali potensi diri dan berkontribusi bagi masyarakat. Saya tidak akan bisa sampai di titik ini tanpa bantuan, dukungan, dan kerja sama dari seluruh anggota Tim P5 SMPN 1 Loa Janan. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Pengawas, Bapak Kepala Sekolah, Bapak/Ibu guru, dan seluruh siswa-siswi yang telah memberikan semangat dan motivasi. Kalian adalah inspirasi terbesar saya.
Saat buku ini diluncurkan pada tanggal 5 November 2024 dalam acara puncak perayaan Jambore GTK Hebat Kalimantan Timur 2024, saya merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Semua jerih payah akhirnya terbayar lunas. Buku ini bukan hanya sekadar kumpulan cerita, tetapi juga menjadi bukti bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya.
Sungguh, pengalaman menjadi bagian dari projek buku antologi ini sangat berharga. Ini adalah karya pertama saya di dunia penulisan, dan saya sangat bangga bisa berkontribusi dalam pelestarian kearifan lokal Kalimantan Timur. Terlebih lagi, bisa bertemu dan berkolaborasi dengan guru-guru hebat lainnya. Semoga buku antologi ini dapat menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk terus belajar, berkarya, dan melestarikan budaya bangsa. (Rn/LF)