Bidang Seksi Kurikulum dan Pengembangan Mutu SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara menyelenggarakan Sosialisasi ATKP dan Bimtek Penatausahaan Dana Bos Jenjang SMP. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 21-23 Februari 2023 diikuti oleh 150 sekolah SMP negeri dan swasta se-Kabupaten Kutai Kartanegara, terbagi menjadi tiga gelombang. Tiap gelombang terdiri dari 50 sekolah. Setiap sekolah diundang Kepala Sekolah dan Bendahara.
Kasi Kurikulum dan Pengembangan Mutu SMP, Dr. Emy Rosana Saleh, MA, T.Sol menjelaskan bahwa mulai tahun ini tidak ada dana tunai di sekolah. Semua transaksi dilakukan melalui rekening dan aplikasi banking bekerja sama dengan Bankaltimtara. Hal ini dilakukan untuk memudahkan sekolah dalam melakukan transaksi dan pembuatan BKU.
Dalam paparannya pihak Bankaltimtara menjelaskan keuntungan penggunaan transaksi dengan ATKP antara lain: transaksi dapat dilakukan 24 jam, tidak perlu ke teler, dilakukan secara online, dan lebih aman. Sesuai Permendikbud No. 14 tahun 2020 semua pengadaan barang diharapkan melalui siplah. Berdasarkan regulasi Kemendikbud tersebut, transaksi di marketplace siplah ke arah cashless, sementara sampai saat ini masih secara manual.
Lebuh lanjut Bankaltimtara menjelaskan dan mempraktikkan proses transaksi melalui ATKP yang diikuti oleh Kepala Sekolah dan bendahara dengan masuk melalui link https://atkp.bankaltimtara.co.id/. Tindak lanjut dari kegiatan ini, sekolah mengisi form yang disediakan oleh Bankaltimtara.
Pada sesi siang, dilanjutkan Bimtek Penatausahaan Dana BOS Jenjang SMP dengan nara sumber tunggal Ari Medika Putra. Ari menjelaskan teknis pelaporan dana BOS baik BOS reguler maupun BOSKAB. Dinas harus selesai melaporkan di akhir Januari 2023 dalam bentuk kertas kerja. Oleh karena itu laporan dari sekolah diharapkan selesai di Desember 2022. Diungkapkan pula bahwa tahun ini tidak ada uang kas di sekolah/bendahara lebih dari lima juta. Dana pajak juga terbayarkan semua.
Materi baru dalam bimtek utamanya perubahan administrasi belanja melalui siplah. Sekolah diharapkan lebih berhati-hati dan telitimencari rekanan. Penekanan dalam bimtek ini utamanya pada penatausahaan atau teknis pembukuan dan pelaporan dana BOS.