Tenggarong, KBKPI NEWS – SMP Negeri 1 Tabang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka meskipun belum sebagian besar gurunya memahami esensi Implementasi Kurikulum Merdeka. Kendala jaringan menyebabkan para guru belum mampu memahami esensi kurikulum Merdeka karena kurangnya referensi dari berbagai media. Sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin. Guru yang mengikuti Bimtek IKM Sebagian belum memahami dan belum berbagi ilmu dengan guru lain. Para guru masih dalam tahap belajar. Masih banyak bagian-bagian yang harus dipelajari lebih lanjut.
Bagian yang telah dilaksanakan adalah kegiatan yang mendapat pendampingan secara langsung dari pemahaman materi hingga praktiknya, seperti penyusunan KOSP hingga divalidasi. Sedangkan penyusunan ATP, Modul Ajar, Modul Projek masih mengalami kendala. Mengadopsi dari berbagai sumber pun tetap terkendala jaringan internet. Guru juga belum mengakses PMM untuk kepentingan pengembangan diri.
Masih banyak yang perlu diintervensi terkait pelaksanaan IKM di SMP Negeri 1 Tabang seperti pemahaman IKM secara umum, penyusunan administrasi/perangkat pembelajaran, pelaksanaan asesmen, pelaksanaan dan laporan P5, hingga kegiatan literasi dan numerasi. Komunitas belajar di sekolah juga belum terbentuk. Dengan demikian memang perlu intervensi secara khusus. Pelatihan sangat diperlukan untuk seluruh guru dan staf SMP Negeri 1 Tabang. Kedatangan tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan IKM ke sekolah memberi sedikit angin segar. Semoga ke depan prioritas program berpihak pada sekolah di hulu Mahakam. (Rn)