Menuju Sekolah Rujukan Google, Lima Sekolah Kunjungi Kantor Google Indonesia

Share

Pacific Century Place Tower, Lantai 45, Jalan Jendral Sudirman, Senayan, menjadi tujuan utama tim Kukar yang terdiri dari lima kepala sekolah dan lima admin sekolah ditemani pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kukar.

Kunjungan ini merupakan awal dari kegiatan lima sekolah itu Menuju Sekolah Rujukan Google. Kelima sekolah tersebut adalah SMPN 1 Tenggarong, SMPN 2 Tenggarong, SMPN 3 Tenggarong, SMPN 10 Loa Kulu, dan SMPN 7 Muara Kaman.

Kunjungan kelima sekolah tersebut disambut oleh Olivia Husli Basrin, Country Lead Google for Education Indonesia dan Rahmadi Sianipar Renyut, Chrome Program Manager, Collin Nursatriawan, dan Ary S. Rachman.

Dalam sambutannya, Olivia menyampaikan bahwa Google for Education bukan hanya melakukan perubahan dari kertas ke digital melainkan juga perubahan mindset guru, siswa, dan orang tua. Google for Education memperkenalkan transformasi digital dalam pembelajaran siswa, bagaimana siswa belajar, bagaimana guru mengajar, dan bagaimana transformasi tersebut memaksimalkan potensi siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Thauhid Afrilian Noor, S.P., M.Si., menyampaikan harapannya tentang Sekolah Rujukan Google di Kutai Kartanegara. Apabila daerah lain mampu belajar dan berhasil menjadi sekolah rujukan Google maka Kukar pun harus mampu menjadi sekolah rujukan Google. Apalagi Sekolah Rujukan Google ini mendapat support penuh dari Pemerintah Kabupaten Kukar berupa chromebook sejumlah guru dan siswa sekolah tersebut dan papan tulis digital sejumlah rombel yang tersedia.

Pemaparan kedua disampaikan oleh Rahmadi Sianipar R. Beliau memaparkan bahwa Program Sekolah Rujukan Google adalah program yang diberikan kepada sekolah yang telah menggunakan berbagai teknologi Google for Education dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Sekolah ini nantinya menjadi contoh bagi sekolah lain.

Secara ringkas, Rahmadi juga menyampaikan pemanfaatan chromebook dan akun dalam kolaborasi antar kelas, kolaborasi antar kabupaten/provinsi, dan kolaborasi antar negara. Cara mulai memanfaatkan chromebook dan akun di kelas dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: 1) Mercusuar -Menggunakan 1 chromebook untuk presentasi dengan proyektor-, 2) Api unggun -siswa dibagi dalam kelompok dan diberikan 1 unit chromebook lalu berdiskusi melalui chromebook dan akun pembelajarannya-, 3) Duet -2 siswa menggunakan chromebook secara bersamaan dan membahas tugas yang sama dengan akun pembelajarannya-, dan 4) Orkestra -siswa menggunakan chromebook 1:1 sehingga setiap siswa dapat fokus meningkatkan pengalaman belajar lebih mendalam.

Senada dengan Olivia, Rahmadi juga menegaskan kesiapan Google membantu transformasi digital pendidikan Indonesia. Pemaparan dari tim Google dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait kesiapan sekolah, keamanan akun, dan pelatihan yang akan diberikan kepada guru-guru di lima sekolah tersebut.

Google for Education, Transformasi Pendidikan Digital untuk Indonesia.