Meski Bagai Buah Simalakama, SMPN 6 Kota Bangun Terus Berbenah

Share

Tenggarong, KBKPI NEWS – SMP Negeri 6 Kota Bangun terletak di tengah perkampungan kecil setelah keluar dari jembatan Martadipura dari arah Tenggarong. SD pendukungnya pun hanya satu, yaitu SDN 007 Kota Bangun. Melihat jumlah penduduk yang sedikit, dapat terlihat bahwa jumlah siswa SDN 007 juga sangat sedikit. Ini tentu berdampak pada jumlah siswa di SMP Negeri 6 Kota bangun yang terletak berdekatan. Jarak antara sekolah ini dengan sekolah lain seperti SMPN 2 Kota Bangun cukup jauh apalagi harus menyeberangi sungai. Ini juga yang menjadikan alasan daerah ini harus ada sekolah dari berbagai jenjang untuk memenuhi tuntutan wajib belajar 12 tahun.

Seperti layaknya sekolah lain, SMP 6 Kota Bangun yang dipimpin oleh kepala sekolah Jumrana Asis, S. Pd. terus berusaha mengikuti perkembangan sesuai arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah ini juga mendapat berbagai bantuan seperti chromebook. Bantuan pertama 15 unit, bantuan kedua 15 unit, dan bantuan ketiga 32 unit. Dengan demikian sekolah memiliki 62 unit chromebook sementara jumlah siswanya hanya 27 anak dengan jumlah guru 5 orang. Sekolah ini juga telah mengimplementasikan kurikulum Merdeka.

Bagai makan buah simalakama… pepatah ini sempat bergulir karena jumlah penduduk yang sedikit. Tak ada yang bisa disalahkan dengan kondisi ini. Dalam kondisi apa pun sekolah terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada siswa sehingga mampu setara dengan sekolah-sekolah besar. Keberhasilan Pendidikan tidak harus dilihat dari jumlah siswanya yang banyak namun seberapa besar mampu mengantarkan siswanya menjadi siswa yang berhasil meski jumlahnya sedikit.

Hal yang perlu diantisipasi untuk menjaga semangat warga sekolah saat ini adalah di akhir tahun ini sekolah akan meluluskan sekitar 13 siswa kelas 9 sementara siswa kelas 6 SDN 007 hanya sekitar 6 orang. Sekolah sudah mendapat gambaran jumlah siswa baru di PPDB tahun Pelajaran 2024/2025 mendatang. Di sisi lain ada tiga guru yang saat ini telah lulus seleksi PPPK dan kemungkinan akan ditempatkan di sekolah lain karena sekolah ini telah tersedia guru mata pelajaran yang sama. (Rn)