SMP Negeri 7 Muara Badak terletak di Jl. Poros, Ds. Salo Palai, Muara Badak, Kutai Kartanegara. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2017 ini berada di bawah kepemimpinan Ibu Etik Setijawati, S.Pd di tahun 2021 ini. Sekolah ini merupakan salah satu SMP baru di Kec. Muara Badak yang mempunyai 4 rombel dengan jumlah peserta didik kurang lebih 118 orang.
Demi menyukseskan Gerakan Literasi Nasional (GLN), SMP Negeri 7 Muara Badak juga menerapkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sejak tahun 2018 itu sebagai salah satu upaya Character Building bagi peserta didiknya. Yang mana penerapan GLS-nya adalah melalui kegiatan membaca senyap selama 10-15 menit oleh peserta didik dan guru pendamping sebelum pembelajaran pertama dimulai. Jadi jam masuk sekolah memang diajukan 15 menit sebelum waktu pembelajaran dimulai, yakni jam 07.15 wita. Mereka diwajibkan untuk membaca bahan bacaan apapun selama 15 menit, boleh berupa buku pelajaran, buku cerita, majalah, novel, baik itu yang ada di perpustakaan maupun yang dibawa dari rumah dengan didampingi oleh guru pada pelajaran pertama khususnya.
Literasi ini selain dengan membaca juga diselingi dengan kegiatan lain seperti baca puisi, dongeng, maupun tausiyah oleh guru agama setiap hari jum’at. Kegiatan bisa dilaksanakan di dalam perpustakaan, ruang kelas, lapangan, teras depan kelas, maupun di bawah pohon beralaskan rumput. Semua guru dan peserta didik ikut andil dalam melaksanakan kegiatan literasi ini. Karena literasi yang rutin ini bahkan peserta didik SMP Negeri 7 Muara Badak pernah menjadi juara 2 dalam lomba membuat dan membaca puisi tingkat SMP se-Provinsi Kalimantan Timur.
Demi mendukung keberlangsungan GLS ini, maka pemerintah juga memasukkan unsur literasi ke dalam kegiatan Asesmen Nasional (AN), selain unsur numerasi dan survei karakter serta lingkungan. AN diterapkan dalam pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) yang mana di dalamnya peserta didik mengerjakan soal-soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) selama 2 hari. Hari pertama adalah tes untuk komponen literasi dan survei karakter, sedangkan hari kedua adalah tes untuk komponen numerasi dan survei lingkungan.
ANBK dilaksanakan dengan lancar di tanggal 6-7 Oktober 2021. Sebelum pelaksanaan ANBK, tentu saja ada persiapan-persiapan yang dilakukan kurang lebih satu bulan sebelumnya yakni mulai bulan September 2021. Hal yang dilakukan pertama adalah sosialisasi AKM dan ANBK ke seluruh peserta didik maupun wali murid. Selain sosialisasi juga diadakan persiapan lain seperti latihan soal-soal di aplikasi Pusmenjar maupun gladi bersih ANBK yang diadakan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Guru-guru di SMP Negeri 7 Muara Badak pun tak luput dari kesibukan persiapan ANBK ini. Selain persiapan secara teknis, para guru juga dengan semangat membimbing peserta didiknya dalam pembahasan soal-soal AKM di link Pusmenjar.
SMP Negeri 7 Muara Badak berinisiatif mengadakan ANBK mandiri meski belum memiliki peralatan yang lengkap. Upaya yang dilakukan antara lain menggunakan dana Bosnas dan Boskab untuk membeli laptop, peralatan teknis, maupun kuota internet dikarenakan SMP Negeri 7 Muara Badak belum mempunyai WIFI. Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah meminjam laptop dari guru SMP Negeri 7 Muara Badak sendiri maupun dari SMP Negeri 1 dan 4 Muara Badak. Untuk ruangannya, digunakan ruangan perpustakaan yang disekat sedemikian rupa sehingga mampu menampung peserta ANBK dalam 3 shift. SMP Negeri 7 Muara Badak juga melatih proktor dan teknisinya sendiri dengan mengundang instruktur dari SMP Negeri 1 dan 4 Muara Badak.
Rangkaian kegiatan ANBK ini dikoordinasi langsung oleh Ibu Etik Setijawati, S.Pd. selaku kepala sekolah. ANBK ini dilaksanakan di ruang kelas SMP Negeri 7 Muara Badak dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni cek suhu tubuh, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Dengan diadakannya ANBK ini, diharapkan para peserta didik terbiasa untuk mengerjakan soal-soal AKM yang bebasis literasi dan numerasi. Soal-soal AKM memang menuntut siswa untuk menerapkan kemampuannya membaca dan berhitung melalui dalam segala bidang mata pelajaran. Dengan demikian mereka nantinya akan lebih mudah menyerap informasi dan ilmu serta bisa meningkatkan kualitas diri mereka sendiri demi masa depan.
Meskipun tergolong sekolah baru, namun SMP Negeri 7 Muara Badak tidak mau kalah dengan sekolah-sekolah lainnya dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Semoga kegiatan dan ikhtiar yang dilakukan oleh SMP Negeri 7 Muara Badak ini dapat menjadi contoh bagi sekolah baru lainnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dalam upaya pengembangan kualitas peserta didiknya.