Tenggarong, KBKPI NEWS – Komitmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam pengembangan mutu pendidikan khususnya di era digital ini terus dipantau. Salah satu program besarnya adalah membidik beberapa sekolah untuk dipersiapkan menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG). Meski syaratnya cukup berat, 16 sekolah yang ditunjuk terus berupaya mewujudkannya.
SMP Negeri 4 Tenggarong Seberang adalah salah satu sekolah yang dibidik mampu menjadi bagian dari KSRG. Meski merupakan sekolah kecil dan terletak di pinggiran Mahakam Desa Embalut, sekolah ini terus berusaha untuk berbenah secara perlahan. Saat ini sekolah yang memiliki 215 siswa ini telah melakukan pembelajaran dengan basis Google Classroom setiap hari. Meski tenaga pendidik yang berjumlah 13 orang, baru 4 orang yang tersertifikasi Level 1, tak menyurutkan semangatnya untuk melakukan pengimbasan dari hasil kegiatan pembelajaran selama ini.
SDN 004 Tenggarong Seberang merupakan salah satu sasaran pengimbasan. Sekolah Dasar dengan siswa terbanyak di wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang merupakan sekolah yang mendapat bantuan chromebook cukup banyak, yaitu 50 unit. Sayangnya media ini hanya digunakan untuk kegiatan ANBK saja. Praktis hanya digunakan satu tahun sekali.
Dari kegiatan pengimbasan yang dilaksanakan pada Selasa, 26 Maret 2024 ini, kedua sekolah berbagi pengalaman. Secara umum Ardiansyah, Kepala SDN 004 Tenggarong Seberang mengungkapkan bahwa kendala utama adalah daya Listrik yang tidak mencukupi. Ini terbukti saat pengimbasan, sekolah ini listriknya tidak mampu mengangkat beberapa chromebook yang digunakan sambil pengisian daya, tidak mampu disambil dengan menggunakan kipas angin, LCD, bahkan wireless secara bersamaan. Beberapa kali Listrik mati. “Kalau akan menggunakan chromebook, maka kipas angin, dan lainnya harus dimatikan”, tutur beliau.
Sementara masalah yang sama juga dialami SMPN 4 Tenggarong Seberang. Salah satu solusi yang dituturkan Ranem, Kepala SMPN 4 Tenggarong Seberang adalah dengan mengizinkan guru dan siswa membawa chromebook pulang untuk dicas di rumah sehingga pada saat proses pembelajaran tidak banyak menggunakan daya listrik sekolah. Tentu dengan berbagai persyaratan antara pihak sekolah dan pihak orang tua karena selama chromebook di tangan siswa di rumah, akan menjadi tanggung jawab orang tua.
Dalam pengimbasan ini kegiatan dibagi dua. Ada guru yang mengimbaskan kepada siswa terkait penggunaan chromebook berupa pengenalan Google Workspace dengan pusat pembelajaran di Google Classroom, Google Doc, dan Google Form. Di sisi lain ada tim yang bertemu para tenaga pendidik dan kependidikan untuk mengenalkan penggunaan chromebook secara umum dengan berbagai fitur di titik Sembilan. (Rn)