Ujian Sekolah Tingkat SMP di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Ajaran 2021/2022 siap digelar dengan dua sistem, yaitu Ujian sekolah Berbasis Komputer/Android dan Ujian Sekolah Berbasis Kertas. Hampir 90% Sekolah tingkat SMP di Kukar akan melakanakan Ujian Sekolah Berbasis Komputer/Android sesuai kemampuan sekolah dan sisanya masih berbasis kertas.
Salah satu sekolah yang awalnya pesimis untuk melaksanakan Ujian Sekolah dengan Berbasis Android, setelah mendapat pendampingan dari tim IT Kukar Pintar, kini optimis dapat melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Android meskipun sekolah ini tanpa aliran listrik dan tanpa ada jaringan internet yang memadai. Dengan bermodalkan satu komputer sebagai server dan satu router wifi bantuan Dinas Pendidikan Kukar, Bapak Rasian, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 7 Muara Kaman yakin siswanya yang berjumlah 28 siap Ujian Sekolah Berbasis Android.
Pelaksanaan Ujian Sekolah sesuai peraturan yang berlaku, diserahkan kepada sekolah masing-masing. Dengan fasilitasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kasi Kurikulum dan Pembinaan SMP berupa penjadwalan waktu Ujian dan pembuatan soal ujian berbasis AKM, pelaksanaan Ujian Sekolah akan dilakukan secara serentak dari tanggal 17-21 Mei 2022. Sementara soal yang disusun oleh perwakilan guru mata pelajaran yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dikemas dalam aplikasi ZA ZBT.
Ujian sekolah dengan aplikasi yang dikembangkan oleh Tim IT dari guru-guru Kukar secara mandiri. Aplikasi ini hanya memerlukan satu server dan wifi router sebagai penyebar yang mampu mengakomodir sampai 40 klien dengan satu paket perangkat ujian. Klien dapat berupa komputer, chromebook, atau android tanpa memerlukan paket data.
Apabila sekolah yang terletak +/- 120 km dari kota Kabupaten Kutai kartanegara yang tidak memiliki jaringan listrik dan internet yang memadai mampu melaksanakan Ujian Sekolah Berbasais Android, sangat disayangkan apabila sekolah yang sebenarnya mampu secara sarana prasarana dan pendanaan masih melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Kertas. Semoga sekolah yang hanya memiliki 4 guru PNS dan 3 guru honor dengan jumlah siswa keseluruhan 77 siswa ini mampu menjadi motivator sekolah lain untuk memperjuangkan kemajuan sekolah di era digital untuk kegiatan positif di sekolah.