KUKARPINTARIDAMAN.COM, Kutai Kartanegara – Rangkaian kegiatan Kemah Ukhuwah Wilayah (Kemwil) ke-6 Sako Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) Kaltim telah ditutup pada 16 Januari 2025, namun masih banyak cerita menarik dari peserta terkait kegiatan yang telah dilakukan. Salah satu cerita menarik adalah pengalaman belajar tentang budaya Kutai yang disampaikan oleh Rumah Budaya Kutai (RBK).
Humaerotul Zahroh, salah satu peserta dari kontingen SMPIT Nurul Ilmi Tenggarong menceritakan pengalaman seru mencoba beberapa permainan tradisional seperti bakiak, enggrang, dam daman, belego, begasing dan lain-lain. “Kegiatannya seru, saya seperti bernostalgia ke masa kanak-kanak. Apalagi saya bukan asli orang Kutai, jadi seperti sekalian mengenal kearifan lokal daerah Kutai” ungkap gadis yang biasa disapa Zahro tersebut.
Zahro menambahkan ia sangat berterima kasih kepada RBK karena telah berkenan untuk membagi ilmu pengetahuan mengenai budaya Kutai, termasuk permainan tradisional, di mana semakin berkembangnya zaman tentu permainan tradisional menjadi hal yang tak lumrah di kalangan anak muda zaman sekarang. Dengan mendapatkan ilmu dari RBK seolah menumbuhkan benih budaya pada setiap pribadi yang nantinya akan menjadi tameng untuk masayarakat Indonesia menghadapi globalisasi sosial budaya yang semakin ganas menggerus tradisi lokal Indonesia.
Ketua RBK, Bapak Hasrulliansyah, menyampaikan bahwa materi yang diberikan kepada peserta Kemwil adalah tentang 10 objek pemajuan budaya berdasarkan Undang Undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, diantaranya adalah permainan rakyat dan olahraga tradisional yang syarat pesan dan kearifan budaya lokal.
Pria yang akrab disapa Yuyun ini juga menyampaikan apresiasi pada panitia karena telah memasukkan materi budaya Kutai dalam Kemwil ke-6 sehingga peserta mengenal dan mengetahui apa saja budaya yang ada di tanah Kutai.(NF)