Tenggarong, KBKPI NEWS – Februari 2024 merupakan bulan paling mengesankan untuk siswa kelas 7 SMPN 6 Muara Muntai. Pengalaman belajar di lapangan dengan tajuk Budidaya Jamur pada Tandan Kosong Kelapa Sawit adalah kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diangkat di sekolah ini. Budidaya jamur dipilih karena memang sekolah ini dikelilingi oleh Perkebunan sawit.
Setelah melewati tahap perencanaan, maka tahap pelaksanaan dimulai dengan hal berikut.
- Pengambilan tandan kosong area kebun sawit
Pengambilan sawit dilakukan oleh peserta didik pada area kebun sawit PT. Jaya Mandiri Sukses. Peserta mengambil tandan kosong sebagai sampel pertumbuhan jamur.
- Pembuatan rak penyimpanan sawit
Beberapa perlengkapan dibutuhkan untuk membuat rak yakni kayu, bambu, paku, gergaji, hingga palu. Setiap kelas membuat 2 buah rak. Tandan kosong akan disusun rapi di atas rak yang telah peserta didik buat.
- Penyiraman tandan sawit
Penyiraman tandan sawit dilakukan agar tandan sawit menjadi lembap sehingga dapat mempercepat pertumbuhan jamur.
- Proses pengamatan dan pengukuran jamur
Pertumbuhan jamur pada tandan sawit hanya membutuhkan waktu 7 hari. Pada bagian ini, jamur-jamur yang telah tumbuh akan diukur pertumbuhannya. Jamur yang bisa dipanen adalah jamur yang perlahan menguncup.
Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pertumbuhan jamur, salah satu limbah alamiah yang bisa dikonsumsi dari tandan kelapa sawit yakni jamur. Jamur yang tumbuh di luar ruangan akan melalui proses dan cuaca (panas dan hujan) sangat berpengaruh pada hasil produksi. Dalam kurun waktu 7 hari, proyek sederhana yang dilakukan oleh peserta didik menunjukkan hasil yang baik. Jamur yang dihasilkan oleh tandan sawit dari hasil budidaya yang dilakukan oleh peserta didik yakni jamur merang. Jamur yang sering dikonsumsi karena rasa yang lezat dan memiliki gizi yang cukup bagi tubuh.
Peserta didik menjadi antusias dalam belajar. Dalam P5 ini bisa terlihat dimensi gotong royong dan bernalar kritis dari peserta didik pada saat menjalankan kegiatan. Sekolah yang memanfaatkan limbah sekitar lingkungan yang ternyata bisa menjadi asset untuk kegiatan pembelajaran. Dalam kurikulum Merdeka, SMPN 6 Muara Muntai sudah memanfaatkan asset lingkungan dan asset manusia dengan maksimal. (IF)