Tenggarong, KBKPI NEWS – Rumah Budaya Kutai (RBK) yang beralamat di Jalan Mulawarman dikenal sebagai wadah pelestarian budaya Kutai. Senada dengan namanya, rumah ini memang mewadahi pelestarian budaya Kutai termasuk permainan tradisional. Bang Pepen, pelestari budaya Kutai, kerap mendapatkan limbah kayu (yang masih bisa dimanfaatkan) untuk dijadikan alat olahraga tradisional.
Agustus 2023, RBK mendapat donasi dari Kepala Bidang P3D Bappeda untuk menyediakan peralatan olahraga tradisional. Dari donasi tersebut, RBK dapat membuat beberapa set alat olahraga tradisional yang dibagikan ke sekolah-sekolah. SMPN 10 Loa Kulu adalah salah satu sekolah penerima alat olahraga tradisional tersebut.
Saat itu, SMPN 10 Loa Kulu mendapat 5 set egrang kayu, 5 set egrang batok, 5 set bakiak, dan 5 set balokan. Dari bantuan itu, siswa SMPN 10 Loa Kulu dapat meramekan Agustusan dengan lomba olahraga tradisional. Siswa antusias dengan olahraga ini karena berbeda dengan lomba agustusan pada umumnya.
Ketika mendapat undangan untuk mengikuti Gema Mahakama V di SMA IT Nurul Ilmi, siswa merasa surprise dan semangat mengikuti lomba. Bakiak dan egrang menjadi makanan sehari-hari saat jam istirahat. Secara bergantian, para siswa mencoba kembali bakiak dan egrang. Dalam hal ini, tidak hanya ketangkasan yang diperlukan tetapi juga bagaimana kerja sama tim. Kerja sama yang menyingkirkan ego perorangan dalam tim dan menjalin kekompakan selama perlombaan.
Hasilnya sudah dapat diperkirakan, tim bakiak putra dan tim bakiak putri berhasil meraih juara 1 sedangkan tim egrang putra berhasil meraih juara 3. Prestasi yang memang layak diapresiasi. Sayang sekali Lomba Begasing tidak mendapat juara. Sementara itu, dalam Lomba Ranking 1 Sejarah Kutai, siswa SMPN 10 Loa Kulu berhasil menduduki urutan ketiga. (IF)