Keberagaman Guru dalam Berpartisipasi saat Bimtek Kurikulum Merdeka di Tenggarong

Share

Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) implementasi Kurikulum Merdeka di Tenggarong kali ini memberikan pengalaman yang berbeda. Kegiatan bimtek biasanya melibatkan pembagian kelompok kerja untuk menyusun lembar kerja. Namun, pada kelompok mata pelajaran agama, terdapat satu hal yang berbeda, yakni kehadiran seorang guru agama Hindu.

Pada Kali ini seorang guru agama Hindu turut bergabung dalam kegiatan tersebut, meskipun sebagian besar guru agama yang hadir berasal dari agama Islam. Ni Kadek Sukartini, guru agama Hindu dari SMPN 3 Tenggarong Seberang, memiliki semangat tinggi dalam mengikuti kegiatan bimtek. Meskipun berbeda keyakinan, Ni Kadek Sukartini dengan antusias bergabung dalam kelompok tersebut bersama rekan-rekannya.

Ni Kadek Sukartini merupakan asli dari Pulau Bali dan saat ini mengajar di SMPN 3 Tenggarong Seberang. Meskipun menjadi satu-satunya guru agama Hindu dalam kegiatan bimtek ini, ia tetap menjaga semangatnya dalam mempelajari dan menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolahnya. Ia berkolaborasi dengan rekan-rekan sekelompoknya dalam mengerjakan lembar kerja.

Dalam kesannya, Ni Kadek Sukartini menyampaikan, “Saya sangat semangat dan senang karena mendapatkan informasi baru yang dapat diimplementasikan di sekolah dalam menjalankan Kurikulum Merdeka.” Meskipun berbeda agama, ia tetap terbuka untuk belajar dan berbagi pengetahuan dengan rekan-rekannya, menciptakan suasana kerja sama yang harmonis dalam kelompoknya.

Kehadiran seorang guru agama Hindu dalam bimtek Kurikulum Merdeka di Tenggarong menunjukkan keragaman dan inklusivitas yang diterapkan dalam dunia pendidikan. Ini juga merupakan contoh nyata bagaimana perbedaan agama tidak menjadi hambatan untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Semangat dan dedikasi Ni Kadek Sukartini memberikan inspirasi bagi rekan-rekan guru lainnya dalam merangkul keragaman dan menjalankan Kurikulum Merdeka secara holistik.