Sekelumit cerita pelaksanaan Bimtek IKM 2023.

Share

Dalam semangat dan perjuangan yang luar biasa, guru-guru SMPN 6 Anggana dari pulau Sepatin menghadapi berbagai tantangan untuk mengikuti pelaksanaan bimtek implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara yang Dibantu oleh guru-guru dari Komunitas Belajar Kukar Pintar Idaman, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 6 hingga 8 Juli 2023.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan untuk kelompok zona 5 yang melibatkan banyak sekolah, termasuk SMPN 6 Anggana. Namun, perjuangan guru-guru SMPN 6 Anggana dimulai sebelum kegiatan tersebut dimulai. Mereka harus melakukan perjalanan ke Kota Tenggarong, sebuah perjalanan yang penuh perjuangan dan melelahkan.

SMPN 6 Anggana, yang berlokasi di pulau Sepatin, menghadapi perjuangan luar biasa dalam mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) implementasi Kurikulum Merdeka. Perjalanan guru-guru dari SMPN 6 Anggana menuju Kota Tenggarong menjadi tantangan tersendiri, dengan perjalanan yang memakan waktu 3-5 jam menggunakan kapal menyeberangi lautan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 2 jam agar sampai kota tenggarong.

Perlu diketahui bahwa SMPN 6 Anggana berada di pulau terpencil dan memiliki pasokan listrik yang hanya tersedia saat malam hari, semangat guru-guru SMPN 6 Anggana tidak pernah surut dalam memajukan pendidikan di Desa Sepatin. SMPN 6 Angana mengirim Ketujuh gurunya, dimana guru-guru tersebut berasal dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur, seperti Berau, Balikpapan, dan sekitarnya.

Ibu Nurul, salah satu guru dari SMPN 6 Anggana, mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan ini. Ia menyatakan, “Saya merasa senang mengikuti kegiatan ini, karena selain mendapatkan ilmu dan teman baru, saya juga bisa jalan-jalan ke Tenggarong dan melihat kota yang lampunya menyala 24 jam.” Meskipun terbatasnya aksesibilitas dan fasilitas di pulau, semangat untuk mendapatkan ilmu dan mengembangkan diri tidak pernah padam.

Begitu pula dengan Ibu Nurhana, yang meskipun harus meninggalkan bayinya selama tiga hari untuk mengikuti bimtek, tetap merasa senang dengan adanya kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan, “Saya senang dengan adanya bimtek ini meskipun saya harus menempuh perjalanan pulang-pergi karena masih memiliki bayi yang memerlukan ASI selama tiga hari, dan kebetulan selama kegiatan ini anaknya dititipkan di rumah saudara di tenggarong. Kami dapat memperoleh materi sesuai mata pelajaran dan kami juga dapat bertukar cerita dan pengalaman tentang mata pelajaran kami.”

Perjuangan dan semangat yang ditunjukkan oleh guru-guru SMPN 6 Anggana dalam menghadapi berbagai kendala dan tantangan dalam mengiktui bimtek implementasi Kurikulum Merdeka patut diacungi jempol.  Hal ini merupakan cermin semangat dan dedikasi mereka dalam memajukan pendidikan di wilayah terpencil. Meskipun menghadapi berbagai kendala, mereka tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk memberikan pendidikan terbaik kepada siswa-siswi mereka. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi guru-guru dan memperkuat pendidikan di kutai kartanegara secara merata dan menyeluruh.