Mulok Perkebunan SMP Negeri 3 Muara Muntai

Share

SMP Negeri 3 Muara Muntai terletak di Jl. Raya No. 78 Muara Leka, Muara Muntai. Mulok di sekolah ini adalah perkebunan, dimulai sejak tahun ajaran 2010-2011 sampai sekarang.

Sebelumnya, pada tahun 2006-2007, pengembangan Perkebunan masuk pada kegiatan Ekstra Kurikuler. Saat itu, pengembangan mulok perkebunan dimulai dengan menanam karet di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Bapak Saryono dari  Anggana.

Perkebunan karet dijadikan salah satu ekstra kurikuler karena memang secara fisik aset sekolah dilihat dari lingkungan/alam sangat luas dan perlu adanya pengembangan dari segala aspek. Dilihat dari faktor keluarga juga banyak orang tua siswa yang berkecimpung di bidang pertanian dan perkebunan. Kepala Sekolah saat itu melihat jangka panjang perkebunan untuk peningkatan potensi siswa dan kesejahteraan warga sekolah.

Perkebunan yang dikembangkan adalah Karet. Pengelolaan perkebunan dimulai dari penyiapan lahan. Lahan kosong yang masih luas dan tidak produktif dibersihkan sampai siap untuk penanaman karet. Selanjutnya adalah menyiapkan bibit. Bibit dibeli dari Melak, Kutai Barat sejumlah 700 bibit jenis PB 260. Langkah selanjutnya adalah penyemaian bibit, pemilihan bibit yang siap untuk ditanam, penanaman, pemeliharaan, penyiraman, pemupukan, penyemprotan hama (jamur), dan pembersihan rumput. Sumber biaya selama ini dari anggaran sekolah.

Guru memberikan pembelajaran materi pembudidayaan tanaman khususnya tanaman karet. Dari pengelolaan lahan, pemeliharaan, perawatan, dan menghasilkan memerlukan waktu 5 tahun. Oleh karena itu, sekolah mulai melirik bidang perkebunan lain untuk mengembangkan kompetensi siswa.

Selanjutnya dibuat karang kitri yaitu penanaman pisang di sela-sela karet yang masih kosong. Setiap anak membawa satu pohon pisang. Hasil kebun pisang bisa dinikmati bersama seluruh warga sekolah.

Tahun 2009-2010, pergantian pimpinan tidak mengubah program perkebunan. Hanya saja yang tadinya masuk ke ekstra kurikuler sekarang menjadi muatan lokal (mulok).

Dalam pembelajaran Mulok Perkebunan, pengelolaan hasil panen karet melibatkan siswa, siswa diajarkan bagaimana menyadap karet dan memelihara karet yang sudah produktif, yaitu penyemprotan hama, pemupukan, dan pengelolaan hasil produksi karet sampai ke penjualan.

Dengan melihat asset fisik lingkungan dan alam sekolah, program perkebunan berkembang pada tanaman sayur dan buah. Tanaman obat keluarga (toga), seperti jahe, temu lawak, kunyit, kencur, dan tanaman buah.

Untuk program berikutnya adalah pengolahan hasil produk buah, misalnya buah kelapa, daging buahnya bisa diolah jadi makanan kembang gula, daun bisa diambil lidinya untuk sapu lidi. Tanaman singkong, hasilnya bisa diolah jadi tape dan keripik singkong. Pisang bisa dibuat keripik pisang, sale pisang dll.