Tenggarong, KBKPI NEWS – Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jenjang SMP Tahun Pelajaran 2023/2024 di Kecamatan Marang Kayu menghasilkan beberapa rekomendasi. Secara umum perlu pelatihan lebih mendalam terkait pemahaman IKM sehingga para guru dapat mengimplementasikan dalam pembelajaran yang berpihak pada murid.
Pelaksanaan Bimtek IKM menjelang Tahun Ajaran baru ternyata belum dipahami sepenuhnya oleh para guru. Waktu tiga hari untuk seluruh materi pemahaman IKM, CP-TP-ATP, penyusunan modul ajar, penyusunan modul proyek, asesmen, pelaksanaan P5 hingga penerapan literasi numerasi dan akses belajar melalui PMM dengan menggunakan akun belajar.id dirasa terlalu singkat. Terlalu banyak materi sehingga penyerapannya dirasakan sangat kurang.
Dampak dari Bimtek yang dirasakan terlalu singkat dengan materi sangat banyak menjadikan guru belum mampu menerapkan dengan pemahaman yang baik. Dalam praktik pembelajaran ditemukan beberapa miskonsepsi dan kebingungan di beberapa hal. Meskipun banyak contoh yang dapat diakses melalui berbagai sumber seperti PMM, kendala keterbatasan kemampuan menggunakan IT, keterbatasan jaringan internet menjadikan referensi tetap tak terjangkau.
Sekolah jenjang SMP yang menjadi sasaran monev dan memerlukan pelatihan lebih mendalam antara lain:
- SMPN 1 Marang Kayu
- SMPN 4 Marang Kayu
- SMPN 5 Marang Kayu
- SMPN 6 Marang Kayu
- SMP Islam Rahmatullah
- SMP PGRI Santan Tengah
Benang merah yang bisa ditarik dari kegiatan monev IKM jenjang SMP di beberapa sekolah di Kecamatan Marang Kayu adalah para guru belum memahami esensi penerapan kurikulum Merdeka khususnya di bagian asesmen. Rekomendasi untuk Dinas Pendidikan adalah memberikan pelatihan berupa pendalaman tiap materi dengan waktu yang cukup. (Rn)