PENGIMBASAN GWE DUA SEKOLAH BEDA JENJANG

Share

KUKARPINTARIDAMAN.COM, Kutai Kartanegara – Kolaborasi yang sangat menarik ketika melakukan pengimbasan Google Workspace for Education Minggu 16 Februari 2025, dengan peserta pengimbasan SD Negeri 014 Anggana dan SMP Negeri 4 Anggana. Kedua sekolah beda jenjang ini bersepakat untuk mendapatkan pengimbasan dengan mempertimbangkan biaya transportasi karena memang lokasi dari dua sekolah tersebut berada di wilayah Delta Mahakam. Guru-guru dan kepala sekolah dari dua sekolah ini memutuskan untuk melaksanakannya di SMP Negeri 1 Anggana.

SD Negeri 014 Anggana dan SMP Negeri 4 Anggana bukan merupakan sekolah piloting KSRG, namun guru-guru dan kepala sekolahnya sangat antusias ketika menerima materi dari tim pengimbasan SMP Negeri 1 Anggana terkait pengenalan Chromebook dan penggunaan touch screen yang menurut mereka hal yang sangat baru. Dalam pengimbasan kali ini mereka di perkenalkan fitur-fitur dalam Google workspace for Education yang bisa di akses dengan mudah melalui titik 9, fitur-fitur yang dipelajari adalah Google Classrom, Google Doc, Google Spreadsheet, google Meet, Google Drive, Google Slide dan Google Formulir serta cara mengoperasikan dan membuat prompt pada fitur AI “Gemini”.

7 guru dan 1 kepala sekolah dari SD Negeri 014 Anggana, serta 3 guru dan 1 kepala sekolah SMP Negeri 4 Anggana, tetap merasa nyaman dan sangat menikmati menerima materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh tim.

Muhammad Samsiar, S. Pd, Kepala SMPN 4 Anggana berharap sekolahnya dapat menggunakan GWE dalam pembelajaran. Beliau juga yakin SDM-nya Mampu menerapkan meski terkendala fasilitas. Lebih lanjut beliau berharap sekolahnya bisa menjadi KSRG dengan berusaha semaksimal mungkin memperbaiki dan mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

          Sementara itu harapan yang sama diucapkan oleh kepala sekolah SDN Negeri 014 Anggana, Hj. Indriati, S. Pd “Implementasi dari pengimbasan ini sangat berguna dalam pembelajaran terutama di kelas atas, besar harapan saya, kami bisa maju ke KSRG, dan menunjukkan meskipun kami dari wilayah terpencil mampu untuk bersaing secara sehat dalam penggunaan dan pemanfaatan IT di sekolah”. (AF)