Perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet sudah mulai berkembang dan dirasakan oleh masyarakat Desa Sepatin tidak terkecuali peserta didik SMPN 6 Anggana. Tetapi sayangnya perkembangan teknologi dan kemudahan akses ini belum dimanfaatkan secara baik oleh peserta didik yang menjadikan banyaknya konten-konten negatif yang mereka dapatkan ditambah dengan tidak adanya pengawasan dari orang tua terhadap anaknya menajdikan konten-konten dewasa yang mereka dapatkan pada akhirnya mereka tiru di keseharian mereka. Akibatnya, muncul beberapa isu yang mengarah kepada praktek kekerasan seksual baik secara verbal, fisik maupun cyber.
Oleh karena itu, Kepala sekolah dan dewan Guru SMPN 6 Anggana berupaya untuk melakukan pencegahan kekerasan seksual dan mengurangi hal-hal negatif pengaruh lingkungan sekitar terhadap seksualitas siswa SMPN 6 Anggana dengan mengundang Kepala program remaja Puskesmas Sungai Meriam yakni dr. Anggara Hadinata untuk menyampaikan terkait Pendidikan Seks remaja yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 Agustus 2023.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan Kepala SMPN 6 Anggana, Tandarman, yang menyampaikan kekhawatirannya tentang masih adanya praktik pernikahan di bawah umur yang menjadi satu hal wajar di kalangan masyarakat desa Sepatin. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi yang diawali dengan mengenali ciri-ciri pubertas remaja, organ reproduksi pria dan wanita, pencegahan kekerasan seksual, dampak dari pernikahan dini serta tentang seks bebas. Materi tersebut disesuaikan dengan perkembangan anak pada tahap remaja.
Kegiatan diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta didik meskipun materi tersebut masih terasa awam dan belum disadari oleh peserta didik. Pembahasan agak vulgar mengarah pada organ reproduksi membuat sungkan peserta didik tetapi justru hal ini yang perlu masing-masing individu ketahui agar dapat menjaga dirinya dengan baik.
Harapan pun teriring dari Kepala sekolah dan Guru SMPN 6 Anggana agar peserta didik SMPN 6 Anggana dapat mencegah segala macam bentuk kekerasan seksual yang terjadi di sekitar mereka dan dapat menjaga dirinya sendiri dari potensi-potensi yang memunculkan praktek seks bebas disekitar mereka. Harapan yang menunjukkan tujuan kegiatan ini sesuai dengan judulnya yaitu “Aku Bisa Menjaga Diriku”.