Persiapan Menuju GRS, 13 Sekolah Paparkan Program yang Sudah Berjalan

Share

KUKARPINTARIDAMAN.COM, Kutai Kartanegara – Rabu, 15 Januari 2025, aula lantai tiga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara dipenuhi oleh tiga belas kepala sekolah dan pendamping sekolah yang sudah berpredikat Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG).

Sebagai Kandidat Sekolah Rujukan Google, sekolah harus mempunyai program dan juga ciri khas sendiri yang menunjukkan sekolah itu berbeda dengan KSRG lain. Hal itu akan dipaparkan langsung oleh kepala sekolah di hadapan tim Google Indonesia. Ada dua orang yang hadir dari Google yaitu Ary S. Rahman dan Dzulfikar. 

Dalam paparan yang disampaikan, tiap kepala sekolah menyampaikan jumlah guru yang sudah Sertifikasi L1, Sertifikasi L2, Sertifikasi TSA, dan Sertifikasi GCT (Google Certified Trainer). Selain itu, paparan juga berisi tentang prosentase aktivasi akun belajar guru dan siswa, bagaimana penggunaan Chromebook dan Google Classroom (GCR), serta evaluasi penggunaan Chromebook dan GCR pada hasil belajar peserta didik. Emy Rosana Saleh selaku PIC SRG Kukar langsung meminta peserta untuk menunjukkan rapor pendidikan sekolah tahun 2023 dan 2024.

Transformasi pembelajaran digital pada tiap sekolah tentu berbeda sesuai karakteristik sekolah. Hal ini yang selalu menjadi pertanyaan dari tim penilai. Hal apa yang bisa dijual dari sekolah atau yang menunjukkan sekolah itu berbeda dengan sekolah lain. SMPN 7 Muara Kaman mempunyai tagline “Berakar di Desa, Berkembang dengan Teknologi” yang menunjukkan bahwa sekolahnya memang berada di desa tapi akhirnya dapat berkembang seperti sekolah di kota dengan pemanfaatan teknologi.

Sementara itu, SMPN 10 Loa Kulu menguraikan tentang “Sekolah Mewah yang Megah karena Berani Berkarya dan Berbudaya”. Ini menunjukkan bahwa sekolah yang mepet sawah ini akhirnya bisa menjadi gagah karena saat ini peserta didik sudah berani berkarya dan juga tetap menjunjung kearifan lokal dengan mengangkat budaya Kutai. Budaya Kutai tampak pada penggunaan busana adat Kutai Miskat tiap hari Kamis yang dipakai oleh guru dan siswa serta komunikasi berbahasa Kutai pada hari itu. 

Dari 13 sekolah yang memaparkan presentasi persiapan sekolah menuju GRS, Plt Kabid. SMP, Emy Rosana Saleh menyampaikan bahwa baru 8 sekolah yang siap menuju GRS dan 5 sekolah lain masih ada waktu untuk mempersiapkan sekolahnya. Sekolah yang belum memiliki GCT dan Coach juga mendapat penguatan langsung dari Dinas Pendidikan untuk segera mendapatkan sertifikat GCT dan Coach.

SMPN 1 Tenggarong, SMPN 2 Tenggarong, SMPN 3 Tenggarong, SMPN 7 Muara Kaman, SMPN 10 Loa Kulu, SMPN 6 Loa Kulu, dan SMPN 7 Muara Badak adalah tujuh sekolah yang sudah memiliki GCT. Enam sekolah lain yaitu SMPN 2 Sanga-Sanga, SMPN 2 Muara Kaman, SMPN 3 Kembang Janggut, SMPN 4 Tenggarong Seberang, SMPN 5 Loa Janan, dan SMPN 1 Sebulu masih harus berjuang untuk menyusun program sekolah dan mendapatkan sertifikat GCT untuk gurunya.

Terus semangat untuk 13 sekolah KSRG menuju SRG. Kutai Kartanegara menuju Distrik Digital dengan sekolah negeri terbanyak yang berpredikat Kandidat Sekolah Rujukan Google. (IF)