KUKARPINTARIDAMAN.COM, Kukar – Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 10 tahun 2024 di bawah naungan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Timur akan segera berakhir. Peserta guru penggerak angkatan kali ini terdiri dari lima kota dan kabupaten se-Kalimantan Timur, yaitu Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Berau. Beberapa anggota Komunitas Belajar Kukar Pintar Idaman (KBKPI) turut andil berpartisipasi sebagai Calon Guru Penggerak (CGP), Pengajar Praktik (PP), dan Fasilitator.
BGP Kalimantan Timur mengadakan rakor persiapan lokakarya 7 dan penilaian program guru penggerak angkatan 10 yang dilaksanakan pada hari Kamis s.d. Sabtu, tanggal 26 s.d. 28 September 2024 di Bumi Senyiur Hotel Samarinda. BGP mengundang para fasilitator reguler dan pengajar praktik untuk daerah binaan dan pendampingan. Selain itu para penanggung jawab, PGP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terkait juga turut diundang bersama dengan fasilitator daerah khusus.
Rakor ini dibuka langsung oleh Kepala BGP Kalimantan Timur, ibu Wiwik Setiawati, M. Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan bahwa para CGP nantinya menghasilkan program-program dan aksi nyata yang berdampak positif bagi murid. Selain itu para guru penggerak nantinya dapat menjalankan perannya sebagai pemimpin pembelajaran dan agen perubahan dalam dunia pendidikan. Mengimplementasikan materi-materi yang sudah didapatkan dari LMS, para instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik. Materi guru penggerak disampaikan melalui alur MERDEKA (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar Materi, dan Aksi nyata) yang diklasifikasikan dalam tiga modul pembelajaran, yaitu Paradigma dan Visi Guru Penggerak, Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid, dan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah. Pendampingan CGP dilakukan melalui dua metode yaitu secara daring oleh instruktur melalui modul elaborasi pemahaman, eksplorasi konsep dan ruang kolaborasi oleh fasilitator. Adapun pendampingan secara luring dilakukan oleh pengajar praktik ke sekolah CGP dan kegiatan lokakarya setiap bulannya.
Agenda kegiatan rakor ini membahas persiapan Lokakarya 7 PGP Angkatan 10 yang di dalamnya terdapat persiapan pembuatan video, testimoni, dan refleksi penyelenggaraan guru penggerak. Yang tidak kalah pentingnya adalah proses penilaian dan kehadiran CGP Angkatan 10 selama proses PGP dari para Fasilitator dan Pengajar Praktik untuk penentuan kelulusan CGP. Selain itu penilaian kinerja yang berkaitan dari CGP, Pengajar Praktik, Fasilitator, Instruktur, dan Satker Penanggung Jawab BGP dan Dinas Pendidikan terkait menjadi perhitungan keterlaksanaan PGP.
Dalam rakor ini, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi salah satu narasumber sesi berbagi praktik baik yang diwakili oleh bapak Drs. H. Joko Sampurno, M. Si., selaku Kepala Bidang Kurikulum, Pengembangan Bahasa dan Sastra, Perizinan Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan sekaligus sebagai PIC wilayah Kukar. Beliau menyampaikan bahwa perkembangan PGP dari angkatan pertama sampai sekarang telah menghasilkan para guru penggerak yang beberapa di antaranya sudah terangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah. Apresiasi dari pemerintah Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tenggarong di bawah pengawasan bapak Bupati Edi Damansyah, M.Si, dengan memberikan satu laptop untuk setiap guru penggerak yang telah dinyatakan lulus PGP. Selain itu beberapa lulusan guru penggerak tergabung dalam KBKPI yang menjadi satu-satunya komunitas belajar yang dilantik dan di SK kan oleh Bupati Kutai Kartanegara.
Kegiatan rakor ini ditutup dengan unjuk penampilan dari setiap perwakilan kota/kabupaten PGP Angkatan 10. Perwakilan dari Kabupaten Kutai Kartanegara turut berpartisipasi memberikan penampilan terbaiknya. Dalam menampilkan performanya, Kukar melakukan praktik drama yang dikaitkan dengan materi modul PGP, bagaimana melakukan mindfulness terhadap kejadian-kejadian yang dialami, dan program yang berdampak sebagai aksi nyata nantinya yang akan dilaksanakan di Loka Panen Hasil (Lokakarya 7). Selanjutnya adegan ini ditutup dengan bernyanyi bersama lagu daerah Kutai “ Aku Menyanyi”. Akhirnya tim Kukar mendapatkan penghargaan sebagai tim terkompak dari BGP Kalimantan Timur.(Rn/Hr)